Search

Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Tradisional di Bengkulu Tak Melaut - BeritaSatu

Bengkulu, Beritasatu.com - Ribuan nelayan tradisional di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, sejak lima hari terakhir tidak melaut, menyusul cuaca ekstrem, gelombang tinggi disertai badai melanda perairan laut daerah tersebut.

"Sudah lima hari ini, nelayan tradisional di Kota Bengkulu, berhenti melaut karena gelombang tinggi dan badai melanda perairan laut Bengkulu, sehingga jika kita paksakan meluat takut digulung ombak besar," kata Suparudi (56), nelayan Pantai Jakat, Kota Bengkulu, kepada Suara Pembaruan di Bengkulu, Minggu (12/1).

Ia mengatakan, nelayan kecil alias nelayan tradisional Kota Bengkulu, saat ini tidak berani mencari ikan ke laut karena gelombang tinggi di atas tiga meter disertai badai melanda daerah ini setiap hari.

"Saya takut melaut sekarang karena gelombang besar disertai badai. Kalau cuaca ekstrem seperti ini dapat dipastikan gelombang di laut lepas di atas tiga meter. Jika dipaksakan kapal kita bisa tenggelam digulung ombak besar," ujarnya.

Safarudin mengatakan, nelayan tradisional baru akan melaut bila cuaca normal, gelombang stabil dan tidak ada badai lagi. "Biarlah ekonomi keluarga kurang baik ketimbang berangkat ke laut tidak kembali lagi hilang digulung ombak," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Hamidi (44), nelayan Malabero. Ia mengatakan, sudah hampir sepekan ini tidak berangkat ke laut karena golombang tinggi dan badai melanda Bengkulu. "Saya takut kalau dipaksakan berangkat ke laut saya tidak kembali, hilang digulung ombak besar," ujarnya.

Sebab, kapal yang digunakan mencari ikan hanya berkapasitas 5 gross ton (GT), sehingga dipastikan jika dihantam gelombang ketinggian 3 meter akan tenggelam, makanya daripada kecelakan di laut lebih naik, tidak melaut selama gelombang masih tinggi.

Hamidi mengaku, selama tidak melaut dirinya dan nelayan lain memperbaiki perahu dan alat tangkap tangkap lainnya, sehingga ketika kembali melaut alat tangkap dalam kondisi baik dan hasil tangkapan akan meningkat.

"Saya di saat tidak melaut karena cuaca buruk alias ekstrem selaku menggunakan waktu memperbaiki perahu dan alat tangkap, seperti jaring dan sebainya. Jika cuaca bagus dan gelombang normal, kembali berangkat ke laut dan alat tangkap dengan kondisi baiki," ujarnya.

Dengan alat tangkap yang baik itu, katanya hasil tangkapan juga akan meningkat dari biasanya. "Saya berharap cuaca ekstrem yang melanda Kota Bengkulu dan sekitarnya, saat ini segera reda sehingga nelayan bisa mencari ikan lagi ke laut," ujarnya.

Petugas BMKG Bengkulu, Sudiyanto mengatakan, beberapa hari ke depan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai badai dan gelombang tinggi masih melanda Bengkulu.

Dia mengimbau masyarakat Bengkulu, untuk mewaspadai cuaca ekstrem tersebut, karena bisa terjadi banjir dan longsor, serta badai. Demikian pula gelombang di perairan laut Bengkulu, tinggi di atas tiga meter.

Ketinggian gelombang laut di atas tiga meter tersebut, lanjutnya dapat membahayakan keselamatan berlayar. Karena itu, sebaiknya nelayan tradisional di Bengkulu, tidak berangkat ke laut mencari ikan khawatir akan hilang digulung ombak besar.

Let's block ads! (Why?)



"tradisional" - Google Berita
January 12, 2020 at 05:22PM
https://ift.tt/2slkyvc

Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Tradisional di Bengkulu Tak Melaut - BeritaSatu
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Tradisional di Bengkulu Tak Melaut - BeritaSatu"

Post a Comment

Powered by Blogger.