TRIBUNMANADO.CO.ID - Andreas Laikun (54), nelayan tradisional mengaku hasil pencarian ikan sekarang menurun drastis. Penyebanya karena musim pancaroba.
Andreas merupawakan nelayan dari Sindulang Satu, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara.
"Tidak terlalu bergelombang, hanya saja ikannya tidak ada sangat kurang, karena angin Utara dan Timur jadi ikannya turun ke dasar laut," kata Andreas saat ditemui Senin (17/2/2020).
Ia sering mencari ikan cakalang bisa siang atau malam hari tapi, dari Januari ikannya berkurang sehingga sekarang yang dapat hanya sedikit yang dibawa ke rumahnya.
• Kesaksian John Kei Usai Bebas dari Penjara, Ternyata Pernah Ikut Tes TNI Akademi Angkatan Laut
"Ikannya kalau mendapat banyak dijual di Pasar Bersehati, Karombasan, tapi kalau tidak banyak biasa saja hanya dijual di kampung sekitaran sini," tambahnya.
Ia katakan, memang untuk harga sekarang naik karena sedikit yang ditemukan oleh nelayan.
Ia mengaku sejak masih sekolah SMP sudah terjun sebagai nelayan.
"Kalau ikannya kurang tidak ada kerja sampingan lain, jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari ada simpanan sedikit untuk menyambung hidup tapi kalau memang sudah habis simpanan bisa pinjam ke teman lain," ucapnya.
Uang yang dipinjamnya, nanti diganti kalau sudah musim banyak ikan dan penghasilan banyak baru diganti.
• Hadiri Tabliq Akbar, Wakapolres Boltim Ajak Masyarakat Modayag Jaga Kamtibmas
"Memang dari bulan Januari sudah mulai cuaca anginnya kencang sampai bulan Maret," ungkapnya.
"tradisional" - Google Berita
February 17, 2020 at 01:34PM
https://ift.tt/2SBV5YN
Kisah Nelayan Tradisional di Sindulang, Musim Pancaroba Pendapatan Menurun - Tribun Manado
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Nelayan Tradisional di Sindulang, Musim Pancaroba Pendapatan Menurun - Tribun Manado"
Post a Comment