Kotabumi (Lampost.co) -- Tawa anak-anak kecil tergelak kala tangan rekan mereka menyentuh badan kawan sepermainan dan mereka yang tersentuh, timnya terpaksa mesti berganti posisi sebagai tim jaga. Kecerian dirsakan mereka saat memainkan permainan tradisional gobak sodor di lapangan Desa Batunangkop, Kecamatan Sungkai Tengah, Selasa, 4 Februari 2020.
Permainan tradisional itu adalah potret kecil salah satu permainan rakyat yang masih bertahan di era perubahan zaman seperti sekarang ini.
Sekretaris Desa Batunangkop, Kecamatan Sungkai Tengah, Yudi, mengatakan merujuk hasil musyawarah desa (musdes) lapangan Desa Batuanangkop akan dijadikan ruang publik bagi masyarakat untuk mendukung perubahan wajah desa. Di lapangan tersebut akan disediakan sarana bermain bagi anak-anak agar mereka bersosialisasi dengan rekan sebayanya.
"Selain tempat berkumpul warga, lapangan desa ini rencana dijadikan lokasi yang nyaman bagi anak-anak untuk bermain. Khususnya ragam permainan tradisi yang masih lestari di desa ini," ujarnya.
Pemerhati Pendidikan Lampung Utara, Thamrin Effendi mengatakan perkembangan teknologi yang pesat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan permainan tradisional, khususnya di wilayah perkotaan, tak lagi menjadi permainan favorit anak zaman sekarang. Selain itu, mulai berkurangnya lahan bermain bagi anak-anak juga merupakan salah satu penyebab mengapa permainan tradisional sudah jarang dilakukan.
"Permainan tradisional semakin tergeser dengan kemajuan teknologi yang ada. Zaman sekarang anak-anak lebih memilih bermain gim di ponsel pintar atau gawai dibandingkan bermain di luar rumah," kata warga Perumnas Tulung Milli, Kelurahan Kotabumi Ilir, Kecamatan Kotabumi itu.
Padahal, permainan tradisional yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia dapat meningkatkan keaktifan anak dalam bersosialisasi. Selain itu, juga memiliki manfaat untuk perkembangan kesehatan serta kecerdasan anak secara psikososial, senang bergaul, berteman, bekerja sama, dan sebagainya.
"Dengan semakin tergesernya permainan tradisional, mestinya instansi terkait mengambil sikap agar warisan budaya tersebut tidak semakin tergerus perubahan zaman di era milenial. Sedangkan bagi desa yang menyiapkan ruang publik bagi anak untuk berkreasi dengan memainkan ragam permainan tradisi mestinya mendapat apresiasi," kata dia.
Muharram Candra Lugina
"tradisional" - Google Berita
February 04, 2020 at 09:13PM
https://ift.tt/2OsmaLj
Kala Permainan Tradisional Bertahan di Tengah Perubahan Zaman - Lampost
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kala Permainan Tradisional Bertahan di Tengah Perubahan Zaman - Lampost"
Post a Comment