ALUNAN musik kendang penca sedikit memekakan telinga di tengah hiruk pikuknya warga Bandung jalan-jalan pagi di Area Car Free Day (CFD) Buah Batu, Minggu (1/3/2020).
Walau pun bukan dari alunan musik langsung (kendang dan gong, plus torompet), tak urung musik kendang penca itu menarik perhatian sebagian pengunjung CFD Buah Batu pagi itu.
Sementara itu, di salah satu pelataran rumah toko (ruko) terhampar karpet tebal berwarna merah muda. Di kiri kanan terdapat sound system berkekuatan sedang.
Di atas karpet merah muda itu, sejumlah pendekar yajg sebagian besar anak-anak nampak menampilkan keahliannya padungdung (ngibing) pencak silat. Beberapa di antaranya ngulinkeun (memainkan) sejjata berupa golok dan toya (tkbgkat) kayu.
Diiringi kendang pencak, mereka tampak lihai memperlihatkan jurus-jurus pencak silat di hadapan para pengunjung CFD. Para pendekar cilik ini berasal dari Paguron Putra Kancana Muda (PKM) Museum Sri Baduga Bandung yang sengaja diundang untuk memperlihatkan keahliannya memainkan sejumlah jurus pencak silat di hadapan warga Bandung yang datang ke CFD.
Bahkan untuk menambah kemeriahan, sejumlah atlet pencak silat Jawa Barat yang dipersiapkan untuk PON Papua 2020 diminta memperlihatkan keahlianya. Jelas penampilan para pesilat senior ini memberikan suasana lebih semarak, walaupun tampil hanya beberapa saat.
Jelang pukul 09.00 WIB, pertunjukan seni budaya Sunda khususnya pencak silat usai. Dan pengunjung CFD pun kembali menikmati Jalan Buah Batu yang dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut.
Menurut Penanggungjawab kegiatan Naratas Budaya Sunda, Usep Sukandar yang akrab disapa Kang Udong, di sela rangkaian kegiatan Naratas Budaya Sunda tersebut, kegiatan yang diselenggarakan Sekber BBC di area Car Free Day Buah Batu itu merupakan upaya Sekber BBC untuk terlibat dan peduli pada pelestarian, penyelamatan dan pengembangan seni budaya tradisional.
"Ini (pencak silat) sengaja kami tampilkan di acara rutin Naratas Budaya Sunda, bukan hanya sekedar menjadi daya tarik Car Free Day Buah Batu saja, tapi juga dalam rangka mewadahi pertunjukan sanggar seni serta upaya pelestarian seni buyaya tradisional, karena saat ini banyak masyarakat yang mulai melupakan budaya dan seni tradisinya," ujar Kang Udong.
Menurut Kang Udong, di CFD Dago masyarakat Bandung (pemgunjung) sudah serimg disuguhi budaya dari luar, sehingga mereka kurang mengenal pada seni budaya Sunda yang memiliki nilai yang sangat luhur. Kang Udong menambahkan, suguhan seni budaya Sunda ini murni dari Sekber BBC Area Buah Batu untuk mengenalkan dan mengingatkan kembali seni budaya Sunda pada pengunjung CFD.
"Makanya acara ini disebut Naratas Budaya Sunda agar semakin dikenal dan nanjeur. Nanti kita lanching jika seni budaya Sunda ini sudah dikenal lebih oleh masyarakat," tambahnya.
Salah seorang pengurus Paguron Putra Kancana Muda mengungkapkan, pihaknya ingin mempertunjukan kesenian pencak silat yang diwarisinya turun temurun, bukan untuk mempertunjukan ilmu kanugaran atau kekuatan saja, tapi sebagai upaya pelestarian dan pengembangan.
"Kalau untuk hiburan tentunya iya, karena fungsi seni untuk menghibur, tapi ada yang lebih penting dari kehadiran kami disini, yaitu untuk melestarikan seni budaya tradisional yang mulai di lupakan masyarakat dan kurang mendapat dukungan dari pemerintah sebagai pengayom," ujarnya.
Editor: Lucky M. Lukman
"tradisional" - Google Berita
March 01, 2020 at 03:30PM
https://ift.tt/2Vxt4Du
Naratas Budaya Sunda, Cara Melestarikan Seni Budaya Tradisional - galamedianews.com
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Naratas Budaya Sunda, Cara Melestarikan Seni Budaya Tradisional - galamedianews.com"
Post a Comment