Search

Miras Tradisional Disita, Ferdinand: Sudah Tradisi dan Mata Pencaharian - Suara.com

Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari penyitaan miras tradisional di Nusa Tenggara Barat dan Tuak di Lampung.

Komentar tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, "Polisi menyita ratusan liter miras tradisional TUAK di Lombok dan Lampung. Pak Polisi, tak perlulah yang begini disita dan pelakunya ditangkap"

Menurutnya, tuak merupakan minuman tradisi turun temurun dan sudah menjadi mata pencaharian warga.

"Yang begini sudah tradisi turun temurun dan mata pencaharian warga. Di Tanah Batak juga TUAK ada. Tuak bukan kriminalitas. @DivHumas_Polri" tambahnya.

Cuitan Ferdinand kemudian mendapatkan banyak tanggapan dari warganet, seperti:

"Tuak sekarang beda Tuak dulu Lae, sekarang minum dua gelas sudah bisa bikin oleng sepertinya oplosan. Dulu habis berteko-teko tidak masalah Lae," komentar @_haribangkit_

"Tuak memang bukan kriminalitas. Tapi efek dari minum tuak (mabuk) bisa menyebabkan kriminalitas. Bung @FerdinandHaean2 kemarin sekolah di mana?" sahut akun @AnandoLikum

"Minum tuak bisa mabuk . Dan timbul kriminalitas.. bahkan ada yang mati . Gitu laee" tambah akun @ChikAbu17.

Peraturan Perdagangan Minuman Keras

Melansir dari hukumonline, minuman beralkohol hanya dapat diperdagangkan oleh pelaku usaha yang telah memiliki izin memperdagangkan minuman beralkohol sesuai dengan penggolongannya.

Dalam Pasal 3 ayat (1) Perpres 74/2013 dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan (Pasal 4 ayat (4) Perpres 74/2013).

Let's block ads! (Why?)



"tradisional" - Google Berita
March 04, 2020 at 05:57PM
https://ift.tt/39oiy5F

Miras Tradisional Disita, Ferdinand: Sudah Tradisi dan Mata Pencaharian - Suara.com
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Miras Tradisional Disita, Ferdinand: Sudah Tradisi dan Mata Pencaharian - Suara.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.