DENPASAR, NusaBali
Pandemi virus Corona atau Covid-19 menghantam semua sektor usaha. Termasuk sektor usaha berbasis kearifan lokal.
Menurut Sudira, hal tersebut memang disebabkan terpuruknya industri pariwisata akibat pandemi Covid-19. Hal itu ditandai sepinya pasar seni, art shop-art shop,pameran-pameran atau expo juga tidak ada. Padahal pasar seni, art shop, pameran atau expo merupakan sarana yang efektif untuk promosi dan penjualan produk UMKM, seperti produk tenun tradisional.
Demikian juga salah satu event seni budaya terbesar yakni Pesta Kesenian Bali (PKB) yang tidak jadi digelar tahun 2020 ini, kata Sudira tentu menggembosi pemasaran tenun tradisional. Untuk waktu belakangan ini saja, kata Sudira sudah beberapa perajin tenun yang tidak lagi berproduksi, karena sudah tidak memiliki lagi bahan baku. Selain itu tidak lagi punya cadangan dana untuk membayar tukang/karyawan. “Begitulah kondisi sebagian teman- teman di Klungkung terutama,” lanjutnya.
Bahan baku utama tenun tradisional seperti kain endek adalah benang katun dan benang sutra. Untuk benang katun ada dua jenis yakni 60/2 dan 80/2. Baik benang katun dan benang sutra menurut Sudira, didatangkan dari luar negeri atau impor. “Kalau normal sebulan perlu 80 sampai 200 pack benang. Setiap satu pack berisi 5 kilogram benang,”jelasnya.
Namun saat ini stok bahan baku sudah jelang habis. Semua karena pandemi Covid-19. Pemasaran macet, bahan baku juga terancam habis.”Belum lagi persoalan lain, seperti hutang kredit bank dan lainnya,” kata Sudira. *k17
"tradisional" - Google Berita
April 24, 2020 at 02:49PM
https://ift.tt/34Z7kTN
Perajin Tenun Tradisional Pengeng - NusaBali
"tradisional" - Google Berita
https://ift.tt/36vD17m
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perajin Tenun Tradisional Pengeng - NusaBali"
Post a Comment